Perti Dusun Kramat : Sadranan Sarana Melestarikan Budaya Leluhur

Dusun Kramat, 2 Agustus 2024 - Dalam upaya melestarikan budaya leluhur, Dusun Kramat mengadakan kegiatan Perti Dusun yang dikenal sebagai Sadranan. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dusun Kramat, Pemuka Agama Dusun Kramat, Pimpinan RT/RW, serta seluruh warga dusun. Sadranan dimulai sejak minggu ketiga bulan Juli dengan membersihkan jalan desa, makam, dan punden yang merupakan tempat bersejarah bagi leluhur dusun Kramat.

 

Pada hari Jumat pagi, warga Dusun Kramat berkumpul di punden leluhur untuk melaksanakan pemanjatan doa kepada Allah. Acara ini dipimpin oleh pemuka agama setempat, Kyiai Mudzakir, yang kemudian dilanjutkan dengan pengajian setelah sholat Jumat. Kyiai Mudzakir menyampaikan tausiyah yang mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama, serta melestarikan budaya warisan leluhur.

 

Sadranan di Dusun Kramat memiliki makna yang mendalam bagi warga. Kegiatan ini mirip dengan perayaan Lebaran karena banyak warga yang ikut serta, bahkan beberapa keluarga yang tinggal di luar desa menyempatkan diri untuk pulang kampung. Tradisi ini menciptakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat kental, menjadikan momen ini sebagai waktu yang ditunggu-tunggu oleh seluruh warga.

 

Pada hari Jumat, pukul 7 pagi, warga mulai berdatangan ke punden dengan membawa tenong, yaitu tempat menyimpan snack dan nasi. Setelah pemanjatan doa, dilaksanakan genduri atau makan bersama-sama. Tenong yang berisi berbagai jenis makanan tradisional dibuka dan dinikmati bersama, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh rasa syukur.

 

Cerita di balik Sadranan di Dusun Kramat adalah penghormatan terhadap leluhur yang telah menciptakan peradaban di dusun ini, yaitu Kyiai Laban. Kyiai Laban dikenal sebagai sosok yang berjasa dalam membangun dan mengembangkan dusun Kramat. Melalui kegiatan ini, warga dusun Kramat tidak hanya mengenang jasa-jasa leluhur tetapi juga mempererat ikatan sosial di antara mereka.

 

Antusiasme warga dalam mengikuti Sadranan sangat tinggi. Mereka tidak hanya hadir dalam acara ini, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam persiapan hingga pelaksanaannya. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi Sadranan masih sangat relevan dan dihargai oleh generasi muda maupun tua di Dusun Kramat.

 

Sadranan menjadi sarana penting untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Melalui kegiatan ini, warga Dusun Kramat dapat terus menjaga dan merawat hubungan harmonis dengan alam, sesama manusia, dan Sang Pencipta. Dengan demikian, tradisi Sadranan diharapkan akan terus lestari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Dusun Kramat.

 

Galeri Kegiatan :

Galeri 1, Galeri 2, Galeri 3, Galeri 4, Galeri 5, Galeri 6, Galeri 7, Galeri 8, Galeri 9, Galeri 10, Galeri 11, Galeri 12, Galeri 13, Galeri 14, Galeri 15

 

Penulis: KKN PPM UGM Periode II Tahun 2024


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat